Pelatihan tanpa batas, tanpa dinding, dan tanpa biaya sejak tahun 1985. 5000+ halaman sumber daya gratis dalam 27 bahasa dunia.

45. Mengadopsi Gaya Hidup Sederhana

Juga tersedia dalam: English Español

Bacalah Bagian Alkitab Ini
Filipi 4:12

Hafalkanlah Ayat Ini
1 Timotius 6:8

Diskusikanlah Hal Ini
Bagaimana kita mengetahui kita hidup secara sederhana.

Lakukanlah dalam Minggu Ini
Tanyakan kepada Allah untuk menyingkapkan kepada anda jika masih ada sesuati di dalam hidup anda yang dapat dijual dan uangnya diberikan untuk pekerjaan Allah.

Tugas Tertulis untuk Diploma
Diskusikan apakah Alkitab mengusulkan supaya orang Kristen tidak boleh memiliki barang mewah.

Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata
1 Timotius 6:6.

 

Alkitab secara konsekuen memberikan beberapa peringatan kerang tentang ketamakan dan kita telah melihat beberapa contoh orang yang dikuasai oleh ketamakan dan sebagai akibatnya menarik penghakiman Allah. Sebagai orang Kristen kita dipanggil untuk hidup dengan gaya yang tidak tamak dan menunjukkan kesederhanaan karena kepemilikan barang mewah bukanlah tujuan akhir sumber dari kebahagiaan kita tetapi dipenuhi oleh kebutuhan pokok kehidupan dan melihat apa yang tersisa untuk diinvestasikan dalam pekerjaan Allah adalah sumber kebahagiaan kita. Kita dimaksudkan untuk memperoleh banyak, lebih banyak kesenangan dari pengeluaran uang kita dengan melihat orang-orang yang terhilang diselamatkan dari neraka dan misi dunia akan didanai, daripada membelanjakan uang kita bagi kepentingan kita sendiri. Susunan di bawah ini adalah tiga bidang utama yang ditunjukkan oleh Alkitab yang harus kita tiru sebagai cara hidup kita.

  1. Hiduplah dengan sesedikit mungkin barang dan kepemilikan yang mewah-mewah.
  2. Jika anda mempunyai banyak harta kekayaan terbuka dan bersedialah untuk memberikannya bagi kebaikan Kerajaan, jika anda merasa bahwa itu adalah kehendak Allah dalam hidup anda. 
  3. Sebagai hasil kedua butir di atas, anda akan memiliki banyak untuk diberikan bagi pekerjaan Allah.  

Pertama, jika anda telah diwarnai dengan kemewahan di dalam hidup anda apa yang akan terjadi dengan kebahagiaan anda? Apakah anda mendapatkan kebahagiaan dengan kehidupan dasar anda? Apakah anda mendapatkannya dari Allah sendiri atau anda membutuhkan banyak kemewahan untuk memberikan anda kebahagiaan. Daftar di bawah ini adalah 4 nats paling tepat yang berisi tentang kata “KEPUASAN”, dan setiap terakhir dari satu nats adalah berbicara dalam konteks tentang uang. Bacalah dengan hati-hati nats ini jika itu adalah kehendak Allah dalam hidup anda – Allah memanggil kita untuk menemukan kepuasan di dalam Dia dan dengan dasar kehidupan.

Filipi 4:12 'Aku tahu apa itu kekurangan, dan aku tahu apa itu berkelimpahan. Aku telah belajar rahasia untuk puas dalam setiap keadaan dan situasi'  

1 Timotius 6:6 'Tetapi keilahian dengan kepuasan adalah keuntungan besar'  

1 Timotius 6:8 'Tetapi jika kita mempunyai makanan dan pakaian, kita akan dipuaskan dengan itu'  

Ibrani 13:5 'Jaga hidupmu bebas dari mencintai uang dan puaskan dengan apa yang kamu miliki'  

Aspek kedua hidup dengan sederhana adalah bahwa kita akan terbuka dan bersedia membagi harta kekayaan kita jika kita merasa bahwa itu adalah kehendak Allah dan jika ada melebihi kebutuhan hidup dasar kita maka kita bersedia memberikannya kepada perluasan Kerajaan Allah. Sayangnya, banyak orang Kristen di Barat mempunyai uang yang digunakan untuk membeli mobil mewah, perabotan dan pakaian dan bukannya digunakan sesuai dengan Injil sebagaimana Yesus memperingatkan dalam Lukas 12:15 
'Hati-hatilah! Jagalah untuk melawan setiap ketamakan karena kehidupan manusia tidak berisi dalam kelimpahan oleh barang harta kekayaan'. 

Dapatkah anda bayangkan apa yang terjadi jika setiap orang Kristen memutuskan hidup dengan kebutuhan dasar mereka dan menjual kelebihan mereka atas harta kekayaan dan memberikannya kepada Kerajaan Allah? – miliaran akan dilepaskan untuk menyelamatkan orang-orang dari neraka.  

Kasusnya telah diargumentasikan sebelumnya bahwa kita adalah pengurus uang dan harta kekayaan yang kita miliki sebagai tujuan akhir dari milik Allah. Akibatnya adalah apabila kita tidak mempunyai hak menuntut atas harta kekayaan yang kita kuasai maka tidak ada keberatan atau alasan menahan mereka dari dipergunakan untuk Kerajaan jika kita merasakan bahwa itu adalah milik Tuhan dan dia menyatakan kepada kita untuk menyerahkannya. Satu contoh bagus tentang aplikasi ini dalam hidup mereka adalah cerita tentang Sakeus dalam Lukas 19: 1-5 ketika orang kaya ini, orang yang belum diselamatkan dengan luarbiasa bertobat dan dan dengan segera mengumumkan untuk membagikan kuasa kekayaan dari hidupnya. Segbagai bukti kepada Yesus bahwa dia telah memutuskan untuk mengikuti Dia, Sakeus berkata dalam ayat 8, '

Lihat Tuhan! Disini dan sekarang saya akan memberikan separoh dari harta kekayaan saya kepada orang miskin, dan jika saya telah menipu siapapun, saya akan membayar kembali empat kali lipat'.  

Yesus sendiri berbicara banyak tentang menahan harta kekayaan – baik untuk para muridNya maupun mereka yang tidak menyukai dia.  

Kepada mereka yang mengikuti Dia, Dia berkata 'Juallah harta kekayaanmu dan berikut itu kepada orang miskin' (Lukas 12:33)  Kepada mereka yang memusuhi Dia, Dia berkata 'Tetapi berikanlah yang di dalam piring itu kepada orang miskin dan segala sesuatu akan menjadi bersih bagi kamu' (Lukas 11:41) Dan kepada orang kaya penguasa yang ingin mengikuti Dia, Dia berkata 'Jual segala sesuatu yang kamu miliki dan berikan kepada orang miskin' (Lukas 18:22)  

Lebih lanjut Kitab Kisah Para Rasul menunjukkan pada Gereja mula-mula dimiliki oleh Roh Kudus dan satu bidang yang telah secara khusus menjadi milik Roh Kudus adalah hak milik orang percaya. Karena orang percaya dari keseluruhan telah mengaku hak mereka bersama menjadi milik mereka bersama ada contoh kepemilikan yang dijual dan uangnya diserahkan bagi pekerjaan Allah.  

Kisah 2:45, 'Menjual harta kekayaan mereka, mereka memberikan kepada setiap orang yang membutuhkan'  

Kisah 4:32, 'Tidak ada yang mengklaim bahwa harta yang dia punyai adalah miliknya sendiri'  

Kisah 4:34, 'Tidak ada yang berkekurangan di antara mereka. Karena dari waktu ke waktu orang yang mempunyai tanah atau rumah menjualnya, membawa uang itu dari penjualan dan meletakkannya di kaki para rasul, dan itu dibagikan kepada orang yang membutuhkannya. Joseph, seorang Lewi dari Cyprus, yang oleh para rasul dipanggil Barnabas (yang berarti Anak Yang Menguatkan),menjual ladangnya dan membawa uangnya dan meletakkannya di kaki para Rasul'.  

Hal ketiga dan terakhir sebagai hasil dari dua butir di atas adalah setiap kelebihan uang dan ini dapat diinvestasikan bukan dalam sesuatu atau mode dunia ini tetapi pekerjaan kekal dari Kerajaan Allah. 1 Yohn 2: 15-17 berbicara tentang keinginan orang berdua dan menggali lebih banyak dan lebih banyak . ayat 17 menjelaskan hal yang berlawanan ketika berkata, 'Dunia dan segala keinginannya akanb erlalu, tetapi orang yang melaksanakan kehendak Allah akan hidup selamanya'. 

Yang berlawanan adalah kita dapat membelanjakan uang kita sesuai dengan keinginan dan barang-barang bumi ini yang tidak dapat kita bawa, yang satu hari akan berlalu, atau kita dapat melewati hidup kita (dan uang kita) dalam pekerjaan kekal dari Allah dan melihat jiwa-jiwa diselamatkan dan hidup diubahkan. Dimanakah anda menginvestasikan uang anda? Di bawah bantal, hal sementara dari dunia ini atau hal kekal dari Kerajaan Allah?
 

Tutuplah dengan doa untuk kelompok orang yang belum terjangkau 

Berdoa bagi Guyana

861,334 populasi, 33% Hindu. Menggantikan konslot atesi sebelum 1985, Gereja masih bertumbuh.

© www.operationworld.org

Skip to content