Garis besar untuk diskusi yang hidup
di dalam kelompok rumah atau Sekolah Alkitab
”Saya menghadiri konferensi tentang kemerdekaan finansial, dan saya
merasa sangat tertantang. Saya telah memberikan banyak kepada gereja,
panti asuhan, dan pusat rehabilitasi, sejumlah 10% dari pendapatan
BERSIH saya. Namun saya diberitahu bahwa persepuluhan seperti itu
salah. Saya tidak pernah melihat pendapatan KOTOR saya, dan saya harus
mengakui bahwa saya tidak punya keberanian untuk melakukan ini.
Bagaimana saya bisa memberikan 10% dari pendapatan KOTOR saya? Apakah
itu akan termasuk biaya pemeliharaan dan pengasuhan anak? Saya ingin
dapat memastikan semua ini karena saya ingin taat, supaya saya dapat
bernafas lega dan mengambil langkah iman yang besar.”
OK, ini adalah pertanyaan yang sulit, yang
memiliki lebih dari satu jawaban, dan semuanya kemungkinan adalah
benar, tergantung pada pengkotbah atau pengajar yang Anda dengar. Saya
tahu apa yang diajarkan oleh banyak pengajar dan gembala tentang
persepuluhan dari pendapatan bersih atau kotor, dan itu sangat baik.
Mereka dengan sederhana bertanya, apakah Anda ingin diberkati secara
BERSIH atau KOTOR? Bagian Sekolah Ekonomi di website ini mengatakan
hal yang sama dan lebih jauh lagi melangkah, dan yang terpenting si
penulis melakukan apa yang diajarkannya.
Hanya antara saya dan Anda . . .
Ini tidak resmi dan hanya antara saya dan Anda, dan ini bukanlah
“firman Tuhan”. Saya bukanlah orang yang terlalu antusias tentang
persepuluhan, dan saya beritahu Anda alasannya. Ini sebenarnya
merupakan praktik Perjanjian Lama sampai pada masa Yesus. Kaum Farisi
pun melakukannya, namun banyak orang saat itu mengabaikannya. Karena
itu teguran Tuhan di dalam Maleaki 3:8 adalah bahwa Dia sedang
dirampok.
Bacalah Maleaki 3 jika Anda ingin menerima janji
bagi orang-orang yang melakukan apa yang harus dilakukan. Persepuluhan
adalah juga prinsip Perjanjian Baru yang dibawa ke dalam gereja, namun
hanya sedikit bacaan di dalam Perjanjian Baru yang membahas tentang
apa yang dilakukan gereja mula-mula tentang hal ini. Apakah ini
merupakan praktik yang dilupakan sehingga tidak ada yang
menyebutkannya, ataukah karena memang sudah sepatutnya sehingga tidak
perlu dibahas lagi?
Masalahnya bagi saya adalah bahwa bila Anda masuk
ke dalam pertanyaan apakah pendapatan KOTOR atau BERSIH, dan secara
rinci menambahkannya dengan biaya pemeliharaan, pengasuhan anak, cash
back dari kartu kredit, poin belanja dari supermarket, voucher dari
pom bensin, dan sebagainya, maka Anda akan segera berubah dari
memberikan persepuluhan dengan sukacita menjadi rincian pajak gerejawi
yang rumit, padahal hal itu dimaksudkan untuk menyenangkan Tuhan. Bila
Anda memberikan persepuluhan seperti kaum Farisi yang memberikan
sampai benih terakhir, namun melupakan isu yang lebih penting yaitu
belas kasihan, kasih dan keadilan, maka Anda terjebak ke dalam masalah
baru.
Dengan kerendahan hati saya memberikan pendapat,
dan ini mungkin saja salah. Model Perjanjian Baru mendorong yang
berikut ini:
1. Fakta bahwa segala sesuatu adalah milik
Yesus
Bukan 10%, bukan 20%, bukan 90%. Dia memiliki kuasa atas semua yang
ada pada kita (1 Korintus 6:19). Jadi, yang baik adalah berserah
pada-Nya di dalam doa sejak permulaan Anda ingin membawa persembahan
Anda, dan Anda mendapat keyakinan yang diuji untuk memberi, yang
berasal dari Roh Kudus (dan bukan melulu dari pengkotbah yang datang,
lihat 2 Korintus 9:7).
Saya tidak pernah lupa tentang seorang pengkotbah
TV terkenal, dalam percakapan langsung dengan Miguel Diez, pendiri
Remar dengan 36.000 orang yang dipelihara di 52 negara, bercerita
bahwa ia memberikan 10% pendapatannya kepada gereja, dan 10% kepada
misi, baik misinya sendiri maupun di tempat lain. Lalu Miguel
bertanya, mengapa ia menahan jauh lebih banyak bagi diri sendiri? Ia
tidak bisa menjawab, diam seribu bahasa.
2. Memberi dengan
sukacita dan royal demi Kristus
Baik untuk misi, untuk
orang miskin atau untuk pemeliharaan gereja dan pelayan-pelayannya (2
Korintus 9:6-15). Bagi saya, persepuluhan adalah bagian dari memberi
dengan sukacita, namun itu tidak dapat dibatasi dengan pemberian 10%
kepada gereja lokal oleh karena tugas atau tekanan semata-mata, karena
kita dituntut demikian.
"Bahkan dari pengujian yang paling berat
sekalipun, sukacita yang berlimpah terlihat di dalam kemurahan hati
mereka, meskipun mereka sangat miskin. Karena aku dapat bersaksi bahwa
mereka memberi sekuat kemampuan mereka, bahkan melebihi kemampuan
mereka. Seluruh milik mereka, mereka memohon kepada kami untuk dapat
mengambil hak istimewa ini dalam berbagi bagi pelayanan orang-orang
kudus. Dan mereka melakukannya jauh dari apa yang kami duga, sebab
mereka memberi diri mereka kepada Tuhan, dan kemudian kepada kami
untuk melakukan kehendak Allah.” (2 Korintus pasal 8 dan 9)
Secara pribadi, saya merasa bahwa memberikan persepuluhan hanya
sebagai kewajiban dan bukan sebagai bagian dari mengikut Yesus,
bukanlah kabar baik bagi orang-orang miskin yang secara harfiah sangat
berkepentingan untuk uang yang terkecil sekalipun. Sebaliknya,
persepuluhan menjadi kabar baik bagi orang kaya yang bergaji $100,000,
karena 10% dari gaji sebesar itu masih menyisakan uang yang sangat
besar.
Saya pun tahu bahwa ketika kita memberi, Yesus
berjanji bahwa itu akan kembali kepada kita berlipat kali ganda, dan
di dalam janji itu terdapat benih yang membawa tuaian bagi orang
miskin, namun saya merasa ada sesuatu yang hilang di sini. Saya rasa
Yesus bukanlah pribadi yang menuntut 10% secara kaku kepada saya, yang
kehilangan ritme anugerah dan sukacita.
Lakukan saja bagian Anda untuk memberikan
persepuluhan Anda . .
Jika Anda memberikan persepuluhan dengan rincian yang tepat, pastikan
bahwa Anda melakukannya dengan sukacita, dan tidak terjebak ke dalam
perangkap pemikiran yang legalistik, sehingga hanya memberi kewajiban
Anda 10% kepada gereja lokal sebagai pajak Anda.
Seperti itu tidak ada sukacita, berat dan
mengandung bencana. Datanglah kepada Tuhan dengan semua kenyataan dan
perhitungan yang Anda hadapi, dan lihatlah bagaimana Dia memimpin
Anda, maka Anda dapat menghirup nafas lega dan melakukan dengan
cara-Nya. Maria melakukannya dengan benar di dalam Yohane 2:5 ketika
ia berkata, “Lakukanlah apa yang dikatakan-Nya kepadamu.”
Les Norman
Pendiri the DCI Trust
Dukungan Global bagi misi dunia sejak 1985
|