Thierry Anato, Benin berkata, “Kami pergi ke Nimourou, sebuah desa terpencil dengan orang-orang yang belum terjangkau yang belum pernah mendengar Injil. Tidak ada klinik di sana dan bahkan paracetamols pun tidak ada, dan dan tidak ada persekutuan doa. Samaritan’s Pursemembantu kami membuka pintu untuk pelayanan social, dan kami memberikan layang-layang kepada 26 anak-anak.”
Yoppi Margianto, Indonesia berkata, “Kami pergi untuk berdoa bagi seorang anak muda dari gereja kami yang sakit, yang datang dari desa terpencil. Allah memanggilnya pulang tetapi kami mampu berdoa di depan banyak orang dan memberitahukan mereka tentang Yesus. Kami berencana untuk pergi lagi ke desa itu dengan membawa obat dan pelayanan medis.”
Juga tersedia dalam: EnglishFrenchGermanSpanishPortuguese, Brazil
Tinggalkan Balasan